Senin, 26 Mei 2025

DESA PRODUKSI BATIK DI BALI, DI BATUBULAN

 Pesona Desa Batubulan: Surga Seni Batik dan Budaya Bali

Desa Batubulan, yang terletak di Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali, adalah salah satu destinasi wisata budaya yang wajib dikunjungi di Pulau Dewata. Terkenal sebagai pusat seni dan budaya, desa ini tidak hanya menawarkan keindahan alam khas Bali, tetapi juga kekayaan tradisi, khususnya dalam seni batik Bali yang memukau. Dengan sejarah yang kaya, seni ukir batu padas, tarian tradisional, dan kini perkembangan industri batik, Desa Batubulan menjadi magnet bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Artikel ini akan mengupas tuntas pesona Desa Batubulan sebagai desa batik di Bali, lengkap dengan sejarah, keunikan budaya.




Sejarah Desa Batubulan

Asal Nama dan Jejak Mistik

Nama "Batubulan" memiliki cerita yang penuh makna. Konon, pada abad ke-17, saat wilayah ini masih berupa hutan belantara, seorang anak angkat raja Kerajaan Badung, Dewa Agung Kalesan, menemukan sebuah batu yang bersinar terang seperti bulan di tengah hutan. Kejadian ini menjadi inspirasi untuk menamakan wilayah tersebut "Batubulan," yang berarti "batu bulan" dalam bahasa Bali. Batu bercahaya ini kini disimpan di Merajan Agung Batubulan, sebuah tempat suci yang menjadi simbol sejarah desa ini.


Pada masa itu, Batubulan merupakan wilayah paling timur Kerajaan Badung yang dipimpin oleh I Gusti Ngurah Jambe Pule. Desa ini mulai berkembang seiring pemberontakan I Gusti Agung Maruti yang mengguncang Kerajaan Gelgel, Klungkung. Dari hutan belantara, Batubulan bertransformasi menjadi pusat seni dan budaya, dengan pengaruh kuat dari kerajaan-kerajaan besar seperti Pajajaran dan Majapahit.



Batik Bali: Warisan Seni yang Berkembang di Batubulan

Meskipun Batubulan lebih dikenal dengan seni ukir batu padas dan pertunjukan tari seperti Barong, Kecak, dan Legong, desa ini kini juga menjadi pusat perkembangan batik Bali. Salah satu pelopornya adalah Sari Amerta Batik Collection, sebuah industri lokal yang menghidupkan seni batik dengan sentuhan khas Bali. Berbeda dengan batik Jawa yang cenderung menggunakan motif geometris dan simbolis, batik Bali menonjolkan motif flora, fauna, dan budaya lokal yang kaya akan warna dan ekspresi.



Teknik Pembuatan Batik Bali

Menurut penelitian, batik Bali di Batubulan dibuat dengan kombinasi teknik tradisional dan modern. Teknik utama yang digunakan meliputi:

Teknik Tulis dan Colet: Pengrajin menggunakan canting untuk menggambar motif secara manual, kemudian menambahkan teknik colet atau lukis untuk memberikan warna yang lebih hidup.



Teknik Cap dan Remekan: Teknik ini menggunakan cap tembaga untuk mencetak pola dasar, diikuti dengan proses remekan untuk menghasilkan efek tekstur yang unik.



Proses pembuatan batik Bali terdiri dari tiga tahap utama

- persiapan mencuci kain 

- membuat pola pelaksanaan (menggambar motif dan pewarnaan)

-  serta penyelesaian (meluruhkan lilin dan pengeringan). Setiap tahap dilakukan dengan penuh ketelitian untuk menghasilkan kain berkualitas tinggi.


Motif Khas Batik Bali

Motif batik Bali di Batubulan mencerminkan kekayaan budaya dan alam Pulau Dewata. Beberapa motif populer yang diciptakan oleh pengrajin di Sari Amerta Batik Collection antara lain:

Motif Flora: Bunga kembang sepatu menjadi salah satu motif favorit yang melambangkan keindahan alam Bali.


Motif Fauna: Gambar ikan dan naga menggambarkan kekuatan dan keanggunan makhluk mitologi Bali.


Motif Manusia: Motif penari Bali mencerminkan keanggunan seni tari tradisional.


Motif Benda Mati: Barong Bali dan rumah adat menjadi simbol budaya yang kuat dalam batik Bali.




Motif-motif ini tidak hanya estetis, tetapi juga sarat makna filosofis, mencerminkan keseimbangan antara manusia, alam, dan spiritualitas dalam budaya Bali.


Keunikan Budaya Desa Batubulan

Selain batik, Batubulan dikenal sebagai pusat seni ukir batu padas. Patung-patung batu padas dengan motif dewa atau tokoh Ramayana sering digunakan untuk dekorasi rumah, hotel, jalan, jembatan, hingga pura. Desa ini memiliki lima tempat pertunjukan budaya yang menampilkan Tari Barong, Kecak, dan Legong, yang menjadi daya tarik utama bagi wisatawan. Setiap hari, wisatawan dapat menyaksikan para seniman lokal menari atau mengukir, menciptakan pengalaman budaya yang autentik.


Desa Batubulan juga memiliki sejarah perjuangan melawan penjajahan Belanda dan Jepang, yang menambah dimensi historis pada identitasnya. Kombinasi antara seni, budaya, dan sejarah ini menjadikan Batubulan sebagai desa wisata yang lengkap, menawarkan pengalaman yang tak hanya visual, tetapi juga emosional dan spiritual.




Mengapa Batubulan Layak Dikunjungi?

Keindahan Seni dan Budaya: Dari batik hingga ukiran batu padas, Batubulan adalah surga bagi pecinta seni. Wisatawan dapat belajar langsung proses pembuatan batik atau menyaksikan seni ukir secara langsung.


Pertunjukan Tari Tradisional: Tari Barong dan Kecak yang ditampilkan setiap hari memberikan pengalaman budaya yang mendalam.


Akses Mudah: Terletak di Kecamatan Sukawati, Batubulan mudah dijangkau dari Denpasar atau Ubud, menjadikannya destinasi ideal untuk perjalanan sehari.


Wisata Belanja: Pengrajin lokal menawarkan berbagai produk seni, mulai dari batik, patung, hingga suvenir khas Bali, dengan harga yang kompetitif. 







Kami dapat mengantrkan Anda ke beberapa outlet kedai toko produksi batik bali : click disini untuk sewa mobil supir murah dan berpengalaman

SUPIR MUSLIM DI BALI 2025

supir muslim di Bali, DRIVER MUSLIM BALI | UPDATE 2025 CHECK INFO +6285333311441

Salam... nama saya  Zaidil  supir di Bali. Ini adalah info harga ter update 2025, kami menyadari untuk sedikit kenaikan harga, kami mohon ma...